Kekompakan PKK dan Meriahnya Ketoprak Mewarnai
Hari Kelima Ruwat Bumi Desa Purwonegoro

Hari ke-5 pelaksanaan Acara Ruwat Bumi Purwamenggala VII Desa Purwonegoro Senin, 21 Juli 2025 diisi dengan agenda senam bersama yang diikuti oleh ibu-ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Purwonegoro pada sore hari.
Kegiatan senam bersama ini dilaksanakan pada sore hari, pukul 15.20 WIB yang bertempat di Stadion Purwamenggala Desa Purwonegoro. Ibu-ibu peserta senam PKK dari masing-masing RT dan RW Desa Purwonegoro tampak antusias dan bersemangat mengikuti setiap gerakan senam yang dipandu oleh instruktur senam yang memandu acara senam tersebut. Dengan mengenakan pakaian olahraga seragam berwarna cerah, para peserta menunjukkan kekompakan dan semangat kebersamaan yang tinggi.
Kegiatan senam bersama ini berlangsung meriah dan penuh pancaran semangat dari para ibu PKK Desa Purwonegoro yang menambah semarak suasana perayaan Ruwat Bumi Purwamenggala VII Desa Purwonegoro yang merupakan tradisi tahunan sebagai wujud syukur masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil bumi dan limpahan rezeki yang telah diberikan. Selain meningkatkan kebugaran jasmani, kegiatan ini juga bertujuan mempererat tali silaturahmi antar warga khususnya di kalangan kaum ibu-ibu.
Setelah acara senam bersama, acara selanjutnya adalah kegiatan pertunjukan seni tradisional Ketoprak yang dilaksanakan pada malam hari di Stadion Purwamenggala Desa Purwonegoro. Pagelaran ini menjadi salah satu agenda yang paling dinantikan oleh para Warga Desa Purwonegoro sebagai bagian dari hiburan.
Pertunjukan dimulai sekitar pukul 21.00 WIB hingga 03.00 WIB dan dibuka secara resmi oleh Kepala Desa Purwonegoro. Ketoprak yang dipentaskan pada malam itu dikemas dalam gaya humor khas Jawa namun tetap menyampaikan pesan moral yang kuat. Alur cerita yang menyentuh, dipadu dengan dialog berbahasa Jawa yang kental dengan nuansa budaya lokal, sukses mengundang gelak tawa sekaligus keharuan dari para penonton.
Pagelaran ini melibatkan kelompok seni ketoprak lokal dari Pati, Wahyu Budoyo dengan personil kurang lebih 120 orang yang telah berpengalaman dalam menampilkan pertunjukan di berbagai daerah. Dengan kostum tradisional yang megah, tata panggung yang ditata rapi, serta iringan gamelan yang dimainkan secara langsung, suasana malam itu terasa hidup dan penuh semangat budaya. Para warga tampak antusias memadati area stadion mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua. Tidak sedikit di antara mereka yang datang bersama keluarga untuk menyaksikan pertunjukan hingga larut malam.
Pagelaran ketoprak pada malam itu tidak hanya menjadi bentuk hiburan, tetapi juga menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya lokal, memperkuat identitas kultural masyarakat, serta mempererat persaudaraan antar warga Desa. Kegiatan ini menjadi penutup yang manis dalam rangkaian acara hari Selasa, 21 Juli 2025 sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya menjaga dan meneruskan kebudayaan warisan leluhur kepada generasi berikutnya.